TATA CARA KONVOI MOTOR YANG BAIK DAN BENAR
STANDAR KONVOI
ini adalah panduan sederhana tentang konvoi tapi lebih baik kita sebut sebagai penyeragaman atau standarisasi konvoi supaya ritme touring mudah dibentuk, terhindar dari kesan arogan dan tetap tidak mengganggu hak orang lain. yang paling penting dan perlu diingat adalah konvoi touring biker adalah bukan konvoi VVIP.
1. motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
2. mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
3. patuhi semua standar SAFETY RIDER<p> </p><p># datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
4. masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan
TATA CARA PEMBERANGKATAN :<p> </p>hal ini berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)<p> </p># RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya dan<p> </p>memposisikan motornya sebagai RC (terdepan)<p> </p># peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)<p> </p><p># RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap</p># Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code)<p> </p>TATA CARA KONVOI :<p> </p># dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 40 motor per klotur<p> </p># tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya<p> </p># posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan<p> </p>untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak<p> </p># atur jarak aman sesuai kecepatan<p> </p># pastikan kecepatan tidak melebihi 80 kpj<p> </p># tidak melanggar lampu merah<p> </p># teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang<p> </p># nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)<p> </p># hidupkan lampu hazard (opsional)<p> </p># tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop<p> </p># tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara<p> </p># tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC<p> </p># tidak saling mendahului<p> </p># pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar<p> </p><p># usahakan selalu dan tetap tenang</p># tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan<p> </p>TATA CARA DI LAMPU LALU LINTAS (LALIN) ATAU DI PERSIMPANGAN :<p> </p># RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi<p> </p><p># tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC</p># tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus<p> </p>TATA CARA KONVOI TERPUTUS :<p> </p># Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)<p> </p># RC mengurangi kecepatan<p> </p># setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp<p> </p><p>mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj</p># setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code<p> </p>TATA CARA MENGHALAU PENYUSUP :<p> </p># maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan<p> </p><p># berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup</p># Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik<p> </p>TATA CARA PESERTA MENGALAMI MASALAH :<p> </p># peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan<p> </p># RC memberhentikan konvoi<p> </p># Sp advice RC bila tidak mengetahui<p> </p># Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut<p> </p><p># tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun</p># tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur<p> </p>BILA TERJADI KECELAKAAN MINOR INJURED :<p> </p># Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti<p> </p><p># korban dirawat sementara</p># bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu<p> </p>BILA TERJADI KECELAKAAN MAJOR INJURED :<p> </p># parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)<p> </p># semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin<p> </p># Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya<p> </p># evakuasi dipimpin langsung oleh RC<p> </p><p># RC broadcast berita dan</p># wajib stop touring<p> </p>BILA TERJADI MOGOK :<p> </p># klotur emergency stop<p> </p># ditangani oleh peserta yang mengerti<p> </p><p># RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta</p># antar dan kawal motor ke bengkel terdekat<p> </p>HAND CODE (KODE TANGAN)<p> </p># Tangan Kiri terkepal diatas helm dengan jempol menghadap kebawah:<p> </p>Kode emergency dengan kendaraannya atau kondisi emergency lainnya. Wajib direspon petugas atau kawan dibelakangnya dengan klakson panjang.<p> </p># Tangan kiri/kanan direntangkan sudut 45 derajat disamping badan dengan posisi telapak menghadap kebelakang:<p> </p>Ada handicap berupa orang/kendaraan berhenti di sisi kanan/kiri.<p> </p># Tangan Kiri/Kanan direntangkan sudut 45 derajat memberikan tanda jempol:<p> </p>Kondisi sudah OK dan perjalanan bisa dilanjutkan.<p> </p># Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk diacungkan (satu jari)<p> </p>Barisan satu berbanjar kebelakang dengan posisi zig zag, dimulai dengan anggota terdepan dibelakang RC mengambil posisi sebelah kiri belakang RC, kedua di sebelah kanan belakang anggota pertama dan seterusnya dengan jarak lebar kira2 sebatas bahu kiri & kanan RC/anggota depannya.<p> </p># Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk & jari tengah / jari telunjuk & jari kelingking (dua jari) diacungkan:<p> </p>Barisan berbaris sejajar 2 berbanjar kebelakang. (khusus digunakan untuk konvoi dalam kota/kondisi jalan padat agar rombongan tidak terpencar serta pada saat masuk kesebuah lokasi)<p> </p># Tangan kiri diatas helm melakukan gerakan melingkar:<p> </p>Rombongan berputar arah.<p> </p># Tangan kiri diangkat ditekuk sebatas kuping dengan telapak tangan mengepal:<p> </p>Rombongan berhenti (lampu merah)<p> </p># Tangan kiri diangkat lurus keatas, diayunkan kedepan dengan telapak tangan terbuka:<p> </p>Rombongan berjalan kembali.<p> </p># Tangan kiri diangkat lurus keatas, telapak tangan terbuka menghadap kekuping dan diayunkan keluar-kedalam:<p> </p>Rombongan satu banjar kebelakang merapat satu baris dari posisi zig zag. Biasanya kode ini dilakukan pertama oleh RC bila rombongan akan menyusul kendaraan atau jalanan sempit/gang.<p> </p># ancungan jempol = salam brotherhood<p> </p><p># Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)</p># menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk<p> </p>FOOT KODE (KODE KAKI)<p> </p># turunkan kaki kiri = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kiri.<p> </p><p># turunkan kaki kanan = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kanan.</p># turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api, polisi tidur atau genangan air.<p> </p>HORN CODE (KODE KLAKSON)<p> </p># bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper);<p> </p>tanda klotur putus (hanya sweeper);<p> </p><p>tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)</p># bunyi pendek dua kali = salam brotherhood<p> </p># Kondisi Darurat : Bunyikan klakson panjang tanpa henti dan diikuti oleh kawan2 yang lain agar petugas bisa menghentikan rombongan.<p> </p># Warning: Bunyikan klakson 2x sebanyak 3 kali berturut2. Digunakan kala kendaraan kawan didepan ada kerusakan/tidak beres. Contoh, barang bawaan miring, bracket box patah, ban kempes dll.<p> </p># Stop and Go: Bunyikan klakson 3x sebanyak 2 kali dimulai dari barisan paling belakang dan disusul kawan didepannya sampai kepada RC, sebagai penanda rombongan akan berjalan dari kondisi berhenti.<p> </p>1. KLAKSON<p> </p>o Kondisi Darurat : Bunyikan klakson panjang tanpa henti dan diikuti oleh kawan2 yang lain agar petugas bisa menghentikan rombongan.<p> </p>o Warning: Bunyikan klakson 2x sebanyak 3 kali berturut2. Digunakan kala kendaraan kawan didepan ada kerusakan/tidak beres. Contoh, barang bawaan miring, bracket box patah, ban kempes dll.<p> </p>o Stop and Go: Bunyikan klakson 3x sebanyak 2 kali dimulai dari barisan paling belakang dan disusul kawan didepannya sampai kepada RC, sebagai penanda rombongan akan berjalan dari kondisi berhenti.<p> </p>2. HAND CODE<p> </p>o Tangan Kiri terkepal diatas helm dengan jempol menghadap kebawah:<p> </p>Kode emergency dengan kendaraannya atau kondisi emergency lainnya. Wajib direspon petugas atau kawan dibelakangnya dengan klakson panjang.<p> </p>o Tangan kiri/kanan direntangkan sudut 45 derajat disamping badan dengan posisi telapak menghadap kebelakang:<p> </p>Ada handicap berupa orang/kendaraan berhenti di sisi kanan/kiri.<p> </p>o Tangan Kiri/Kanan direntangkan sudut 45 derajat memberikan tanda jempol:<p> </p>Kondisi sudah OK dan perjalanan bisa dilanjutkan.<p> </p>o Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk diacungkan (satu jari)<p> </p>Barisan satu berbanjar kebelakang dengan posisi zig zag, dimulai dengan anggota terdepan dibelakang RC mengambil posisi sebelah kiri belakang RC, kedua di sebelah kanan belakang anggota pertama dan seterusnya dengan jarak lebar kira2 sebatas bahu kiri & kanan RC/anggota depannya.<p> </p>o Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk & jari tengah / jari telunjuk & jari kelingking (dua jari) diacungkan:<p> </p>Barisan berbaris sejajar 2 berbanjar kebelakang. (khusus digunakan untuk konvoi dalam kota/kondisi jalan padat agar rombongan tidak terpencar serta pada saat masuk kesebuah lokasi)<p> </p>o Tangan kiri diatas helm melakukan gerakan melingkar:<p> </p>Rombongan berputar arah.<p> </p>o Tangan kiri diangkat ditekuk sebatas kuping dengan telapak tangan mengepal:<p> </p>Rombongan berhenti (lampu merah)<p> </p>o Tangan kiri diangkat lurus keatas, diayunkan kedepan dengan telapak tangan terbuka:<p> </p>Rombongan berjalan kembali.<p> </p>o Tangan kiri diangkat lurus keatas, telapak tangan terbuka menghadap kekuping dan diayunkan keluar-kedalam:<p> </p>Rombongan satu banjar kebelakang merapat satu baris dari posisi zig zag. Biasanya kode ini dilakukan pertama oleh RC bila rombongan akan menyusul kendaraan atau jalanan sempit/gang.<p> </p>3. FOOT CODE<p> </p>o Kaki Kiri direntangkan 45 derajat disisi kanan/kiri: ada handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati.<p> </p>o Kaki Kanan & Kiri direntangkan bersamaan sudut 45 derajat: Ada polisi tidur atau genangan air atau jalanan rusak berlubang2 didepan.<p> </p>Notes: Kode klakson bisa digantikan oleh lampu DIM/hand code jika klakson tidak berfungsi. Harap anggota rombongan didepannya merespon jika melihat kawan dibelakang memberikan lampu dim berkali2 dari kaca spion dengan klakson atau hand code.
ini adalah panduan sederhana tentang konvoi tapi lebih baik kita sebut sebagai penyeragaman atau standarisasi konvoi supaya ritme touring mudah dibentuk, terhindar dari kesan arogan dan tetap tidak mengganggu hak orang lain. yang paling penting dan perlu diingat adalah konvoi touring biker adalah bukan konvoi VVIP.
1. motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
2. mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
3. patuhi semua standar SAFETY RIDER<p> </p><p># datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
4. masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan
TATA CARA PEMBERANGKATAN :<p> </p>hal ini berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)<p> </p># RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya dan<p> </p>memposisikan motornya sebagai RC (terdepan)<p> </p># peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)<p> </p><p># RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap</p># Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code)<p> </p>TATA CARA KONVOI :<p> </p># dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 40 motor per klotur<p> </p># tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya<p> </p># posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan<p> </p>untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak<p> </p># atur jarak aman sesuai kecepatan<p> </p># pastikan kecepatan tidak melebihi 80 kpj<p> </p># tidak melanggar lampu merah<p> </p># teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang<p> </p># nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)<p> </p># hidupkan lampu hazard (opsional)<p> </p># tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop<p> </p># tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara<p> </p># tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC<p> </p># tidak saling mendahului<p> </p># pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar<p> </p><p># usahakan selalu dan tetap tenang</p># tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan<p> </p>TATA CARA DI LAMPU LALU LINTAS (LALIN) ATAU DI PERSIMPANGAN :<p> </p># RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi<p> </p><p># tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC</p># tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus<p> </p>TATA CARA KONVOI TERPUTUS :<p> </p># Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)<p> </p># RC mengurangi kecepatan<p> </p># setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp<p> </p><p>mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj</p># setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code<p> </p>TATA CARA MENGHALAU PENYUSUP :<p> </p># maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan<p> </p><p># berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup</p># Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik<p> </p>TATA CARA PESERTA MENGALAMI MASALAH :<p> </p># peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan<p> </p># RC memberhentikan konvoi<p> </p># Sp advice RC bila tidak mengetahui<p> </p># Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut<p> </p><p># tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun</p># tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur<p> </p>BILA TERJADI KECELAKAAN MINOR INJURED :<p> </p># Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti<p> </p><p># korban dirawat sementara</p># bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu<p> </p>BILA TERJADI KECELAKAAN MAJOR INJURED :<p> </p># parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)<p> </p># semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin<p> </p># Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya<p> </p># evakuasi dipimpin langsung oleh RC<p> </p><p># RC broadcast berita dan</p># wajib stop touring<p> </p>BILA TERJADI MOGOK :<p> </p># klotur emergency stop<p> </p># ditangani oleh peserta yang mengerti<p> </p><p># RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta</p># antar dan kawal motor ke bengkel terdekat<p> </p>HAND CODE (KODE TANGAN)<p> </p># Tangan Kiri terkepal diatas helm dengan jempol menghadap kebawah:<p> </p>Kode emergency dengan kendaraannya atau kondisi emergency lainnya. Wajib direspon petugas atau kawan dibelakangnya dengan klakson panjang.<p> </p># Tangan kiri/kanan direntangkan sudut 45 derajat disamping badan dengan posisi telapak menghadap kebelakang:<p> </p>Ada handicap berupa orang/kendaraan berhenti di sisi kanan/kiri.<p> </p># Tangan Kiri/Kanan direntangkan sudut 45 derajat memberikan tanda jempol:<p> </p>Kondisi sudah OK dan perjalanan bisa dilanjutkan.<p> </p># Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk diacungkan (satu jari)<p> </p>Barisan satu berbanjar kebelakang dengan posisi zig zag, dimulai dengan anggota terdepan dibelakang RC mengambil posisi sebelah kiri belakang RC, kedua di sebelah kanan belakang anggota pertama dan seterusnya dengan jarak lebar kira2 sebatas bahu kiri & kanan RC/anggota depannya.<p> </p># Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk & jari tengah / jari telunjuk & jari kelingking (dua jari) diacungkan:<p> </p>Barisan berbaris sejajar 2 berbanjar kebelakang. (khusus digunakan untuk konvoi dalam kota/kondisi jalan padat agar rombongan tidak terpencar serta pada saat masuk kesebuah lokasi)<p> </p># Tangan kiri diatas helm melakukan gerakan melingkar:<p> </p>Rombongan berputar arah.<p> </p># Tangan kiri diangkat ditekuk sebatas kuping dengan telapak tangan mengepal:<p> </p>Rombongan berhenti (lampu merah)<p> </p># Tangan kiri diangkat lurus keatas, diayunkan kedepan dengan telapak tangan terbuka:<p> </p>Rombongan berjalan kembali.<p> </p># Tangan kiri diangkat lurus keatas, telapak tangan terbuka menghadap kekuping dan diayunkan keluar-kedalam:<p> </p>Rombongan satu banjar kebelakang merapat satu baris dari posisi zig zag. Biasanya kode ini dilakukan pertama oleh RC bila rombongan akan menyusul kendaraan atau jalanan sempit/gang.<p> </p># ancungan jempol = salam brotherhood<p> </p><p># Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)</p># menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk<p> </p>FOOT KODE (KODE KAKI)<p> </p># turunkan kaki kiri = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kiri.<p> </p><p># turunkan kaki kanan = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kanan.</p># turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api, polisi tidur atau genangan air.<p> </p>HORN CODE (KODE KLAKSON)<p> </p># bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper);<p> </p>tanda klotur putus (hanya sweeper);<p> </p><p>tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)</p># bunyi pendek dua kali = salam brotherhood<p> </p># Kondisi Darurat : Bunyikan klakson panjang tanpa henti dan diikuti oleh kawan2 yang lain agar petugas bisa menghentikan rombongan.<p> </p># Warning: Bunyikan klakson 2x sebanyak 3 kali berturut2. Digunakan kala kendaraan kawan didepan ada kerusakan/tidak beres. Contoh, barang bawaan miring, bracket box patah, ban kempes dll.<p> </p># Stop and Go: Bunyikan klakson 3x sebanyak 2 kali dimulai dari barisan paling belakang dan disusul kawan didepannya sampai kepada RC, sebagai penanda rombongan akan berjalan dari kondisi berhenti.<p> </p>1. KLAKSON<p> </p>o Kondisi Darurat : Bunyikan klakson panjang tanpa henti dan diikuti oleh kawan2 yang lain agar petugas bisa menghentikan rombongan.<p> </p>o Warning: Bunyikan klakson 2x sebanyak 3 kali berturut2. Digunakan kala kendaraan kawan didepan ada kerusakan/tidak beres. Contoh, barang bawaan miring, bracket box patah, ban kempes dll.<p> </p>o Stop and Go: Bunyikan klakson 3x sebanyak 2 kali dimulai dari barisan paling belakang dan disusul kawan didepannya sampai kepada RC, sebagai penanda rombongan akan berjalan dari kondisi berhenti.<p> </p>2. HAND CODE<p> </p>o Tangan Kiri terkepal diatas helm dengan jempol menghadap kebawah:<p> </p>Kode emergency dengan kendaraannya atau kondisi emergency lainnya. Wajib direspon petugas atau kawan dibelakangnya dengan klakson panjang.<p> </p>o Tangan kiri/kanan direntangkan sudut 45 derajat disamping badan dengan posisi telapak menghadap kebelakang:<p> </p>Ada handicap berupa orang/kendaraan berhenti di sisi kanan/kiri.<p> </p>o Tangan Kiri/Kanan direntangkan sudut 45 derajat memberikan tanda jempol:<p> </p>Kondisi sudah OK dan perjalanan bisa dilanjutkan.<p> </p>o Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk diacungkan (satu jari)<p> </p>Barisan satu berbanjar kebelakang dengan posisi zig zag, dimulai dengan anggota terdepan dibelakang RC mengambil posisi sebelah kiri belakang RC, kedua di sebelah kanan belakang anggota pertama dan seterusnya dengan jarak lebar kira2 sebatas bahu kiri & kanan RC/anggota depannya.<p> </p>o Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk & jari tengah / jari telunjuk & jari kelingking (dua jari) diacungkan:<p> </p>Barisan berbaris sejajar 2 berbanjar kebelakang. (khusus digunakan untuk konvoi dalam kota/kondisi jalan padat agar rombongan tidak terpencar serta pada saat masuk kesebuah lokasi)<p> </p>o Tangan kiri diatas helm melakukan gerakan melingkar:<p> </p>Rombongan berputar arah.<p> </p>o Tangan kiri diangkat ditekuk sebatas kuping dengan telapak tangan mengepal:<p> </p>Rombongan berhenti (lampu merah)<p> </p>o Tangan kiri diangkat lurus keatas, diayunkan kedepan dengan telapak tangan terbuka:<p> </p>Rombongan berjalan kembali.<p> </p>o Tangan kiri diangkat lurus keatas, telapak tangan terbuka menghadap kekuping dan diayunkan keluar-kedalam:<p> </p>Rombongan satu banjar kebelakang merapat satu baris dari posisi zig zag. Biasanya kode ini dilakukan pertama oleh RC bila rombongan akan menyusul kendaraan atau jalanan sempit/gang.<p> </p>3. FOOT CODE<p> </p>o Kaki Kiri direntangkan 45 derajat disisi kanan/kiri: ada handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati.<p> </p>o Kaki Kanan & Kiri direntangkan bersamaan sudut 45 derajat: Ada polisi tidur atau genangan air atau jalanan rusak berlubang2 didepan.<p> </p>Notes: Kode klakson bisa digantikan oleh lampu DIM/hand code jika klakson tidak berfungsi. Harap anggota rombongan didepannya merespon jika melihat kawan dibelakang memberikan lampu dim berkali2 dari kaca spion dengan klakson atau hand code.
TATA
CARA KONVOI MOTOR YANG BAIK DAN BENAR
STANDAR KONVOI
ini adalah panduan sederhana
tentang konvoi tapi lebih baik kita sebut sebagai penyeragaman atau
standarisasi konvoi supaya ritme touring mudah dibentuk, terhindar dari kesan
arogan dan tetap tidak mengganggu hak orang lain. yang paling penting dan perlu
diingat adalah konvoi touring biker adalah bukan konvoi VVIP.
1.
motor
dalam keadaan baik secara keseluruhan
2.
mental dan
fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
3.
patuhi semua
standar SAFETY RIDER
4.
datang
tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
5.
masuk
dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan
TATA CARA PEMBERANGKATAN
hal ini berlaku untuk setiap
pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point,
emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain
1.
memberikan
tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya
2.
memposisikan
motornya sebagai RC (terdepan
3.
peserta
mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper
4.
memberikan
tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah
siap
5.
memberikan
tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code
TATA CARA KONVOI
1.
dibagi
dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 40 motor per klotur
2.
tidak
membentuk garis lurus dengan motor didepannya
3.
posisikan
motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan
4.
untuk
memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
5.
atur jarak
aman sesuai kecepatan
6.
pastikan
kecepatan tidak melebihi 80 kpj
7.
tidak
melanggar lampu merah
8.
teruskan
pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta
dibelakang
9.
nyalakan
lampu penerang jalan (lampu dekat
10.
hidupkan
lampu hazard (opsional
11.
tidak
menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
12.
tidak
menggunakan sirine ataupun pengeras
13.
tidak
membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
14.
tidak
saling mendahului
15.
pendengaran
tetap dominan terhadap kondisi sekitar
16.
usahakan
selalu dan tetap tenang
17.
tidak
meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan
`TATA CARA DI LAMPU LALU LINTAS
(LALIN) ATAU DI PERSIMPANGAN : mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala
kuning untuk menghindari putusnya konvoi
tetap dalam konvoi kecuali
ditentukan lain oleh RC
tidak menerobos lampu merah sekalipun
konvoi harus terputus
TATA CARA KONVOI TERPUTUS :
1.
Sp
memberikan pesan horn code (kode klakson)
2.
mengurangi
kecepatan
3.
setelah
bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
4.
mengejar
konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
5.
setelah
semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code
TATA CARA MENGHALAU PENYUSUP :
1.
maksimalkan
jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
2.
berikan
tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
3.
Sp
berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik
TATA CARA PESERTA MENGALAMI MASALAH
:
1.
peserta
berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
2.
RC
memberhentikan konvoi
3.
Sp advice
RC bila tidak mengetahui
4.
Sp atau
salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
5.
tidak
meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
6.
tidak
meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
BILA TERJADI KECELAKAAN MINOR INJURED
:
1.
Sp
memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
2.
korban
dirawat sementara
3.
bawa
korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
BILA TERJADI KECELAKAAN MAJOR
INJURED :
1.
parkir
semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
2.
semua
peserta mengamankan TKP dan atur lalin
3.
Sp
memberikan tanda kepada klotur berikutnya
4.
evakuasi
dipimpin langsung oleh RC
5.
RC
broadcast berita dan
6.
wajib stop
touring
7.
BILA
TERJADI MOGOK :
8.
klotur
emergency stop
9.
ditangani
oleh peserta yang mengerti
10.
RC cari
bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
11.
antar dan
kawal motor ke bengkel terdekat
HAND CODE (KODE TANGAN)
1.
Tangan
Kiri terkepal diatas helm dengan jempol menghadap kebawah:Kode emergency dengan
kendaraannya atau kondisi emergency lainnya. Wajib direspon petugas atau kawan
dibelakangnya dengan klakson panjang.
2.
Tangan
kiri/kanan direntangkan sudut 45 derajat disamping badan dengan posisi telapak
menghadap kebelakang Ada handicap berupa orang/kendaraan berhenti di sisi
kanan/kiri.
3.
Tangan
Kiri/Kanan direntangkan sudut 45 derajat memberikan tanda jempol:Kondisi sudah
OK dan perjalanan bisa dilanjutkan.
4.
Tangan
Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk diacungkan (satu jari) Barisan
satu berbanjar kebelakang dengan posisi zig zag, dimulai dengan anggota
terdepan dibelakang RC mengambil posisi sebelah kiri belakang RC, kedua di
sebelah kanan belakang anggota pertama dan seterusnya dengan jarak lebar kira2
sebatas bahu kiri & kanan RC/anggota depannya.
5.
Tangan
Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk & jari tengah / jari
telunjuk & jari kelingking (dua jari) diacungkan:Barisan berbaris sejajar 2
berbanjar kebelakang. (khusus digunakan untuk konvoi dalam kota/kondisi jalan
padat agar rombongan tidak terpencar serta pada saat masuk kesebuah lokasi)
6.
Tangan
kiri diatas helm melakukan gerakan melingkar:Rombongan berputar arah.Tangan
kiri diangkat ditekuk sebatas kuping dengan telapak tangan mengepal:Rombongan berhenti
(lampu merah)
7.
Tangan
kiri diangkat lurus keatas, diayunkan kedepan dengan telapak tangan terbuka:Rombongan
berjalan kembali.
8.
Tangan
kiri diangkat lurus keatas, telapak tangan terbuka menghadap kekuping dan diayunkan
keluar-kedalam:Rombongan satu banjar kebelakang merapat satu baris dari posisi
zig zag.
Biasanya kode ini dilakukan pertama
oleh RC bila rombongan akan menyusul kendaraan atau jalanan sempit/gang.
1.
ancungan
jempol = salam brotherhood
2.
Tangan
Kiri diangkat lurus keatas dengan lima jari = konvoi bubar untuk kembali
bergabung setelah melewati rintangan (macet)
3.
menunjuk
arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk
FOOT KODE (KODE KAKI)
1.
turunkan
kaki kiri = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con
atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kiri.
2.
turunkan
kaki kanan = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con
atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kanan.
3.
turunkan
kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel
kereta api, polisi tidur atau genangan air.
HORN CODE (KODE KLAKSON)
bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat
(hanya sweeper);
tanda klotur putus (hanya sweeper);
tanda konvoi sudah kembali komplit
setelah terputus (hanya sweeper)
bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
Kondisi Darurat : Bunyikan klakson panjang
tanpa henti dan diikuti oleh kawan2 yang lain agar petugas bisa menghentikan rombongan.
Warning: Bunyikan klakson 2x
sebanyak 3 kali berturut2. Digunakan kala kendaraan kawan didepan ada
kerusakan/tidak beres. Contoh, barang bawaan miring, bracket box patah, ban
kempes dll.
Stop and Go: Bunyikan klakson 3x
sebanyak 2 kali dimulai dari barisan paling belakang dan disusul kawan
didepannya sampai kepada RC, sebagai penanda rombongan akan berjalan dari
kondisi berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar